Selasa, 26 Mei 2009

KAMPUNG MASYARAKAT INDIKASI MALPRAKTEK RSU GUSIT

akhirnya Juga aku sampai ke desa masyarakat yang sedang saya advokasi pada tanggal 24 Mei 2009, yang mengalami maslah indikasi malpraktek RSU Gunungsitoli Nias.

Untuk menuju kesana saya harus menempuh perjalanan selama 60 menit dengan jarak 35 km dari Gunugsitoli menggunakan sepeda motor dengan kondisi jalan yang cukup parah dan sangat memprihatinkan.

tak hanya itu, saya harus menghabiskan enegi untuk jalan kaki selama 2 jam perjalanan melewati rute jalan setapak yang penuh tanjakan, dengan bersimbah keringat yang menganak sungai disekujur tubuh.

sesampainya di tempat tujuan, saya disuguhi air kelapa muda yang baru dipetik dari pohonnya, sebuah keramahtamahan khas pedalaman Nias di daerah Fabaliwa Oyo Kecamatan Tugala Oyo. sambil menawarkan buah kelapa muda, ianya membisikkan untuk menggantikan energi yang sudah habis.

hal yang mengasikkan diperjalanan, masih terdapat beberapa rumah penduduk yang digunakan sebagai tempat tinggal sekaligus berfungsi tempat berjalarnya tanaman labu siam.

setelah dahaga saya terobati oleh manisnya air kelapa muda, saya membuka diskusi dengan beberapa warga disana mengenai lanjutan kasus malpraktek yang menimpa salah satu anggota keluarga mereka. Ia (Elianus Hulu) mengatakan atas kasus tresbut kiranya RSU Gunugsitoli dapat bertanggung jawab atas kejadian tersebut. Ditambahkannya kepada semua masyarakat yang telah membantu mereka kiranya sang kausa Prima yang dapat membalasnya.

manusia takkan sempurna tanpa orang lain. itulah tutur kata terakhirku pada mereka. selain itu juga sempat bibirku merangkai peribahasa Nias : bodo-bodo zokho, atua-tua dalifuso.......

Jumat, 22 Mei 2009

"PERPISAHAN"

Saat terindah yang dapat kurasakan
Disaat aku manja
Disaat aku tertawa
Bahkan disaat aku mebritahu
Apa yang tak dapat diketahui
Orang lain
Engkau ketahui

Hari – hari itu masih melekat
Dibayangan mataku
Apa yang telah kita jalani bersama
Dalam suka dan duka

Engkau bagaikan rembulan
Yang menyinari kegelapan
Engkau bagaikan garam
Penawar hambar
Dan engkau bagaikan pipi
Tempat sandaran air mata

Kenangan yang terlalu indah
Yang terangkai dalam jiwaku
Yang telah kau tanam
Aku tak sempat mengungkapkan
Padamu

Pada perpisahan ini
Kutitipkan padamu

Kiranya kita saling menjaga
Apa yang pernah kita alami bersama

Kiranya perpisahan ini
Hanya waktu dan tempat yang berpisah
Tapi jiwamu dan jiwaku
Selalu abadi sepanjang masa.


Oleh : Onlyhu Ndraha
T4 : Yuniria Zendato
Pkl. 21.00 WIB
Tgl : 27 April 2009

Kamis, 21 Mei 2009

korban malpraktek RSU GUNUNGSITOLI NIAS

DATA KORBAN INDIKASI MAL PRAKTEK

NAMA : EFERIANUS HULU
UMUR : 35 TAHUN
ALAMAT : DESA FABALIWA OYO KEC. TUGALA OYO KAB. NIAS


KRONOLOGIS KEJADIAN :

A. pada tanggal 21 Februari 2009 korban datang ke RSU Gunungsitoli untuk berobat dan yang menanganinya dr. Yuliaji Putra (dokter spesialis dari Universitas Gadjah Mada) dan hasil ronsen mengatakan bahwa korban mengalami penyakit USUS BUNTU dan disarankan untuk dioperasi. Sehingga pada tanggal 24 Februari 2009 korban dioperasi oleh dr. Yulianji Putra.
B. Tiga hari kemudian korban mengalami penyakit baru demam, lalu keluarga korban melaporkan kepada pihak rumah sakit. Yang menangani dr. Ferdianto pengganti dr. Yulianji Putra yang sama – sama dari UGM. Dari hasil pengamatan dr. Ferdianto korban menderita penyakit TUMOR GANAS bukan USUS BUNTU, ianya menyarankan korban baru dapat sembuh jika dioperasi lagi, sehingga operasi kedua dilaksanakan.
C. Saat dr. Ferdianto membuka jahitan operasi pertama yang dilakukan oleh dr. Yulianji Putra, bekas operasi bernanah dan dr, Ferdianto mengatakan luka korban telah terinfeksi.
D. Melihat kondisi korban kurang diperhatikan oleh pihak rumah sakit, keluarga pasien mengajukan permohonan kepada kelapa RUS Gunungsiotli dr. Yulianus Mendofa, MARS, mengatakan jika seandainya pihak RSU Gunungsitoli tidak dapat menanganinya lagi sudi kiranya memberikan rujukan kepada kami agar saudara kami kami bawa berobat di luar Nias, namun pihak RSU Gunungsitoli tidak dapat memberikan jawaban hingganya pasien meninggal dunia pada tanggal 29 Maret 2009.



Ini merupakan hasil wawancara :

Berdasarkan hasil penuturan saudaranya (Idaman Telaumbanua, (30 tahun)) ketika ditanya sejumlah wartawan mengatakan bahwa pada minggu ketiga Februari 2009 pasien masuk RSU Gusit yang kemudian pada hasil diagnosa dokter menyatakan bahwa pasien menderita penyakit USUS BUNTU sehingga dokter menyarankan untuk dioperasi. Karena biaya tidak ada sehingga sempat pasien dikembalikan ke rumah, akan tetapi tiga hari kemudian pasien kembali dibawa ke RSU Gusit untuk dioperasi.

Dalam proses operasi pihak dokter sudah dongkol, sehingga tidak mendapatkan perhatian perawat kepada pasien. Setelah dioperasi tidak berdampak positif kepada pasien malah semakin luka bekas jahitan memar dan bernanah yang mengakibatkan usus keluar. Akhirnya dokter yang menangani operasi lepas tangan. Karena pihak keluarga mendesak dokter, sehingga dokter yang lain menangani pasien dan mengatakan bahwa yang diderita pasien bukan USUS BUNTU melainkan TUMOR GANAS sehingga pasien dioperasi untuk kedua kalinya.

Yang anehnya setelah dioperasi kedua kali pasien semakin menderita dan kondisi semakin kritis, sehingga dokter kedua yang menangani pasien mengatakan bahwa penyakit yang diderita pasien bukan TUMOR GANAS melainkan USUS BUNTU.

Pihak keluarga pasien merasa heran kenapa pernyatakan diagnosa kepada pasien selalu tidak ada kepastian. Hal yang mereka herankan apakah ketika dokter yang menangani saudara mereka ganti adakah konfirmasi diantara mereka sehingga pernyataan berbeda, ataukah saudara mereka dijadikan mal praktek?

Lebih jauh Idaman Telaumbanua menjelaskan selama lima minggu biaya yang dikeluarkan sudah mencapai Rp. 10 juta dan perawatan pasien seperti asal-asalan, ketika mereka konfirmasi bagaimana kelanjutan penanganan pasien malah dokter menyimpulkan bahwa paling lama 4 hari lagi pasien tersebut akan meninggal dunia. Ketika seorang dokter mengeluarkan stakmen seperti itu, berarti telah menyalahi kode etik seorang dokter.

Ketika kelapa RSU Gunungsitoli (dr. Yulianus Mendofa, MARS) ditanyakan mengenai kejadian itu, mengapa penanganan pasien dokternya bergantian dan adanya stakmen dokter yang berbeda.

dr. Yulianus Mendofa menerangkan bahwa memang dokter sudah berganti karena dokter tersebut dari Universitas Gadjah Mada.Nama dokter yang menangani pertama Yuliaji Putra dan dokter kedua Doni Ferdianto. Itu hasil kerja sama RSU Gunungsitoli dengan RSU UGM bahwa dokter UGM hanya sebulan masa kerjanya di Nias dan kemudian diganti yang lain. Mengenai mengapa pasien dua kali dioperasi karena awalnya dokter mengoperasinya karena usus buntu, penyakit yang baru timbul itu diluar kemampuan mereka. Dia membantah kalau itu adalah mal praktek karena dokter yang dikirim ke Nias memiliki legalitas. Lebih lanjut dr. Yulianus Mendofa mengatakan kiranya pihak seluruh pasien yang berobat di Gunungsitoli maklum ketika para perawat agak lalai dalam menjalankan tugasnya, hal itu karena jumlah perawat yang ada di RSU Gunungsitoli 1 : 20.

Hal yang sudah saya lakukan untuk mendampingi keluarga korban :
a. membuat pelaporan kepada POLRES NIAS tanggal 16 April 2009
b. mendapingi disaat POLRES memintai keterangan, 27 April 2009
c. menhubungi BAKUMSU dan DKR SUMUT agar dapat membantu
d. menurunkan aksi dari GmnI Nias, 20 Mei 2009 (RSU GUNUNGSITOLI, DINKES DAN DPRD
KABUPATEN NIAS)
Catatan :
Seusai aksi dari RSU Gunungsitoli, pihak kepala RSU mengadakan jumpa PERS dan ia
mengatakan bahwa kedua dokter yang menangani korban masih kuliah, hanya saja
mereka sudah memiliki sedikit pengalaman.

bagi kawan - kawan saya sangatmengahrapkan masukan untuk membantu masyarakat indikasi malpraktek ini.....................

RAHASIA TERSIRAT DIBALIK BANTUAN BENCANA

BEGITU BANYAK PEMERHATI MASYARAKAT MEMPERJUANGKAN HAK MASYARAKAT YANG MENGALAMI BENCANA. NAMUN DIBALIK ITU SEMUA, TIDAKLAH SEMATA-MATA SEMUA PEMERHATI MASYARAKAT MEMPERJUANGKANNYA.

PEMERHATI MASYARAKAT BAGAIKAN MENANGKAP BELUT DIPEMATANG SAWAH ATAU BAGAIKAN SEEKOR MONYET DENGAN IKAN.

BUAT APA KITA SEBAGAI PEMERHATI MASYARKAT KALAU HANYA CUAP-CUAP JIKA SEANDAINYA HATI DAN PIKIRAN HANYA INGIN MEMPERKAYA DIRI DAN MENJUAL KEMISKINAN, KEBODOHAN DAN KETIDAK MAMPUAN MASYARKAT.

UNTUK TAHAP INI SEKIAN DULU, ESOK KITA TAMBAHKAN LAGI.... .......

Rabu, 20 Mei 2009

YA'AHOWU FEFU.Selamat datang para Netter di onlyhundraha.blogspot.com

Merrrrrdeka, merrrdeka dan merrrrrrrdeka.
PERJUANGAN MASIH BELUM SELESAI.
Ikuti blog ini maka anda akan mengetahui banyak hal.
Jika ingin mau makan , haruslah bekerja
Jika tidak bekerja, tidak makan
Jika tidak makan, mati
Itulah hukum alam
(Pidato bung Karno )