Jumat, 07 Agustus 2009

Lomba PRB

LOMBA PENGURANGAN RESIKO BENCANA
TINGKAT SD

Gunungsitoli, Deli Pos

Dari hasil penelitian para ahli mengatakan bahwa 83 % luas negara Indonesia rawan bencana. Terbukti dengan beberapa tahun terakhir ini berbagai daerah di Indonesia di landa bencana. Lebih khususnya lagi yang terjadi di pulau Nias pada tanggal 28 Maret 2005. Banyak lembaga non pemerintah (LSM) baik internasional maupun lokal banyak memfokuskan program kerjanya untuk Pengurangan Resiko Bencana (PRB). Seperti halnya Non Goverment Organication (NGO) CWS Indonesia yang memberdayakan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) lokal Yayasan TOMOSA – AMIN dalam meningkatkan kapasitas Sekolah Dasar (SD), untuk mengurangi resiko bencana di masa yang akan datang.
Pada Lomba PRB tingkat SD yang diselenggarakan di SD 074040 Madula, Jl. Desa Madula Kec. Gunungsitoli Selatan Kotamadia Gunungsitoli (04/08/09) yang diikuti oleh 7 SD dampingan TOMOSA – AMIN (SDN Simanaere Bawödesölö, SDN Dahana Bawödesölö, SDN Madula, SDN Lölömboli, SDN Tabaloho Dahana, SDN Dahana Tabaloho dan SDN Tetehösi Afia) oleh Sela (staff TOMOSA-AMIN) saat berbincang-bincang dengan wartawan Deli Pos, Ianya mengatakan jenis lomba yang akan dilombakan antara lain adalah mengarang puisi yang berkaitan dengan PRB, menggambar, mengarang cerita dan bahkan ada juga lomba tingkat guru SD yaitu penyuluhan PRB dan kegiatan ini terselenggara dari kerjasama antara Dinas Pendidikan Kabupaten Nias, CWS Indonesia Dan TOMOSA-AMIN.
Novri (staff CWS yang menangani bidang bencana) menjelaskan kepada wartawan Deli Pos alasan mengapa tingkat SD lebih diberikan pemahaman mengenai PRB karena dari hasil pengalaman mereka ia katakan korban yang paling banyak adalah anak-anak sebab mereka masih awam untuk menyelamatkan diri. Teknik memberikan pendidikan PRB selain diberikan pemahaman kepada siswa juga kepada guru-guru dibekali, sebab gurulah yang sangat berperan dalam dunia pendidikan SD dengan membentuk Kelompok Siaga Bencana Basis Sekolah (KSBS) yang beranggotakan 10 orang yang kemudian didampingi oleh CWS dan TOMOSA – AMIN untuk diteruskan kepada seluruh siswa dan guru. Novri lebih jauh menjelaskan tujuan diadakannya lomba agar meningkatkan pemahaman siswa dan guru mengenai PRB dan untuk mendorong dinas terkait mencantumkan materi bencana ini di dalam kurikulum sekolah. Ianya senada berharap pihak stakecholder senantiasa menyetujui kurikulum PRB di masing-masing sekolah.
Kegiatan Lomba PRB dihadiri oleh Dinas pendidikan Imanuel Hura (Sekretaris) dan kabag penanganan bencana Saklak kabupaten Nias T. Laoli. Pada kata arahan yang disampaikan oleh T. Laoli mengatakan baiknya kita berterima kasih dan mendorong lembaga yang berupaya terbentuknya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Mari kita mencontoh seperti kota Padang di sana telah terbentuk BPBD sementara di Nias yang sudah di landa bencana masih Belem terbentuk. Harapannya kepada pihak penyelenggara kegiatan lomba PRB kiranya tidak bosan dan dapat memberikan ilmu yang sangat berharga kepada siswa untuk kesiapsiagaan PRB.
Kepala Dinas Pendidikan melalui Sekretaris Dinas Pendidikan Imanuel Hura sangat senang dan berterima kasih kepada CWS dan TOMOSA-AMIN telah memberikan pemahaman kepada siswa dan guru mengenai PRB. Dimana kegiatan yang dilakukan oleh CWS dan TOMOSA- AMIN sangat membentu pemerintah untuk PRB di kabupaten Nias. Saat wartawan Deli Pos menanyakan kepada Imanuel Hura mengenai tanggapan Dinas Pendidikan pada lomba PRB ini ianya mengatakan bahwa ini sangat penting karena merupakan bagian dari misi kemanusian dan dari pihak dinas pendidikan sangat mendukung sebab kegiatannya berbasis SD, ianya sangat berharap kiranya guru sangat berperan dalam mensosialisasikan kepada seluruh siswa dan kiranya kegiatan ini terus berlanjut sampai di seluruh pulau Nias. Lebih jauh ditanyakan mengenai harapan beberapa NGO agar PRB dicantumkan menjadi kurikulum si sekolah, katanya pihak Dinas Pendidikan sangat mendukung hanya saja masih perlu pengkajian lebih lagi dan merencanakan lebih baik agar nantinya benar-benar berkesinambungan. Dan ini sebenarnya merupakan tugas kita bersama semuanya. Ditambahkannya, lomba yang diadakan oleh CWS dan TOMOSA ini sangat baik dan efektif karena mengingatkan siswa dan guru lebih tanggap menghadapi bencana. Tegasnya.
Putri Harefa (11) kelas V SDN Tetehösi dan Trililin Natalia Zendatö (11) kelas V SDN 074044 Dahana Bawödesölö sangat senang mengikuti lomba ini karena selain mengikuti lomba juga mengingatkan mereka bagaimana cara menyelamatkan diri di saat terjadi bencana. Mereka mengambil contoh cara menyelamatkan diri saat terjadi bencana harus berlindung di bawah meja atau cepat lari keluar dan mencari tempat yang aman. Mereka seakan mengingat kembalui apa yang telah disosialisasikan oleh CWS dan TOMOSA- AMIN.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar